It was a hot sunny day, we drove from Malioboro by motorbike, panas sekali waktu itu, mungkin karena memang sekitar jam 1 siang, sahabat saya Didit mengajak saya melihat sebuah warung kopi di wilayah Kampung Kauman Yogyakarta dekat Kraton yang menempati sebuah rumah tua yang dia pikir Saya pasti bahagia melihat rumah ini.
Kumpeni Coffee, terletak di Jalan Nyai Achmad Dahlan Kampung Kauman Yogyakarta, sebuah warung kopi sederhana namun menempati sebagian ruanganan rumah tua dan indah, kemudian Saya jatuh cinta!
Dari luar rumah ini nampak seperti sebuah shophouse, dengan deretan jendela kecil memanjang dan pintu utama di tengah, semua serba simetrikal, didominasi warna off white kekuningan (barangkali karena catnya sudah dimakan usia yah?) dan detail berwarna hijau, ada banyak ornamen menarik di rumah tua ini.
Kumpeni Coffee ini menempati dua bagian depan rumah tua ini, bagian ruang tamu dan ruang keluarga yang kemudian disekat dinding yang memiliki pintu di sebelah kiri, yang merupakan akses ke bagian lain dari rumah ini, yang sekarang bagian tersebut masih di tempati oleh keturunan pemilik rumah ini.
Area penikmat kopi berada di dua ruangan tersebut, bagian depan ditempati oleh 2 set kursi tamu bergaya tahun 60an di kanan kiri juga sebuah meja tempel menghadap ke jendela berderet sebagia tambahan tempat nongkrong sambil menikmati lalu lalang orang melewati jalan Nyai Achmad Dahlan, ada lemari bufet khas 60an juga dengan hiasan pemutar piringan hitam dan radio transistor dari era yang sama.
Ruangan kedua ditempati oleh beberapa tempat duduk, pun dengan bebrapa set bergaya tahun 60an, hayang menarik adalah diatas sebuah buffet tua ada deretan rapi foto sebuah keluarga, nampaknya adalah keluarga asli pemilik rumah tua ini, menarik sekali memperhatikan foto-foto ini, sebuah foto keluarga yang sepertinya sangat chic pada masa itu, dan ada juga foto seorang perempuan Jawa cantik dengan berkebaya dan berkerudung brokat tipis indah!
Seperti yang sudah Saya sebutkan, bahwa bangunan ini dibuat dengan desain simetrikal, sebelum memasuki ruang kedua terdalam, terdapat dinding penyekat dengan 3 pintu yang sama ukurannya dan detail nya, pintu terbuat dari kayu dan kaca yang diberi gambar tetumbuhan, bagian atas dihiasi dengan kaca patri berwarna warni, bergambar kupu-kupu sebagia center nya dan kanan kiri nampaknya bergambar kumbang bergaris.
Jika diperhatikan dari detail di beberapa bagian, sepertinya rumah indah ini menganut langgam Art Nouveau, seperti banyaknya detail tumbuhan dan bunga juga garis-garis yang menari, berkelok-kelok menghiasi jeruji besi dan tegel tua nya, dan sepertinya rumah yang dahulu kala dimiliki oleh Juragan Batik di Kauman ini dibuat sekitar tahun 1919, jika memperhatikan tahun yang tertera di rumah-rumah sekitarnya yang memiliki langgam yang serupa.
Sayang, Sang pemilik warung kopi tidak begitu mengenal sejarah rumah ini, ketika Saya bertanya “Mas tahun berapa rumah ini kira-kira dibuat?!” kemudian Sang Pemilik menjawab “Sepertinya tahun 80an Mas!” hummmmm…yo wesss….jika saja mereka tau, Saya yakin akan menambah nilai tersendiri bagi warung kopi sederhana di rumah tua indah ini.
Seperti sebuah ungkapan :
I HAVE OFTEN WONDERED WHAT IT IS AN OLD BUILDING CAN DO TO YOU WHEN YOU HAPPEN TO KNOW A LITTLE ABOUT THINGS THAT WENT ON LONG AGO IN THAT BUILDING – Carl Sandburg
I wish I would know more about this beautiful old shop house, nevertheless I am so happy to see this old building it has been re-purposed into a coffee shop without changing anything except the furniture, sruput kopi di rumah tua itu memang jauh lebih nikmat…MY HAPPY PLACE!
#rumahtua #roemahtoea #kauman #kampungkauman #yogyakrta #ngayogyakartahadiningrat #kumpenicoffee #coffeeshop #warkop #warungkopi #arsitektur #architecture #oldhouse #oldmansion #oldshophouse #juraganbatik #batik #kampungislam #wonderfulindonesia #myheritagetrip