Main ke Bangkok kemaren kali ini sangat spesial karena berhasil berkunjung ke suatu โrumahโ yang ada hubunganya dengan Bandung!

Bang Khun Phrom Palace, a national heritage to Kingdom of Thailand, sejak 1945 jadi bagian dari Bank of Thailand Museum hingga 2017 kemudian bangunan ini dikembalikan ke fungsi asal yakni Royal Residence hanya saja tetap jadi Museum.
Bang Khun Phrom Palace sendiri adalah sebuah Royal Residence yang letaknya berada di sisi timur Chao Phraya, terdapat dua bangunan utama yang disebut Tamnak Yai atau Royal Residence (gambar di atas) dan Tamnak Somdet atau Queenโs Residence, kediaman sang Queen Mother, Queen Sukhumala Marasri!
Bang Khun Phrom Palace ini adalah kediaman Pangeran Paribatra Sukhumbandhu beliau adalah anak ke-33 dan putera ke-13 dari Raja Rama V alias King Chulalongkorn.

Kita cerita tentang bangunan nya dulu ya ๐ Royal Residence ini dibangun pada 1901 hingga 1902, dengan gaya Neo Baroque/Rococo design sendiri dikerjakan oleh Mario Tamagno, hampir tidak ada sentuhan elemen Thai dibangunan ini, very European, it is fit for Royals! Indah sekali Istana kecil ini, terdiri dari dua lantai, lantai satu jika diperhatikan lebih banyak untuk service area, lantai dua untuk tinggal dan atau resepsi, kita pertama kali akan diajak masuk lewat pintu samping sebenarnya (bukan pintu utama) dan melalui selasar indah mirip enfilade dengan nuansa cat gading kekuningan dan hijau dengan sapuan detail emas/prada, hal yang membuat kagum dan saya yakin jika Tamu kenegaraan datang pun akan merasa kagum dengan grand staircase nya yang ampun cantik tapi gak berlebihan!








High ceiling dengan details indah menghiasi area grand staircase ini, details floral dengan sepuhan emas, berbaur indah dengan warna hijau dan kuning gading, yang ternyata warna warna ini adalah warna warna yang dimiliki Istana kecil ini ketika dulu ditinggali oleh Prince Paribatra Sukhumbandhu bersama keluarga, berhasil direstorasi dengan amat sangat baik sehingga mendapatkan penghargaan one of the best heritage restoration di Thailand.









Istana kecil ini menjadi rumah tinggal Prince Paribatra hingga tahun 1932, tahun 1932 terjadi sebuah revolusi tak berdarah di Thailand yang digerakan oleh Partai Rakyat yang kemudian menghapus bentuk kerajaan mutlak di Kerjaan Thailand, 24 Juni 1932, karena Prince Paribatra Sukhumbandhu dianggap sangat berpengaruh di Kerajaan Thailand maka beliau diasingkan ke Hindia Belanda, tepatnya ke Kota Bandung!
Hampir seluruh ruangan disini bisa kita kunjungi dan kita foto, kecuali Paribatra Room, ruangan ini hanya bisa kita kunjungi tapi tidak diperkenankan untuk foto, dikarenakan isi dari ruangan ini adalah barang pribadi dan memoriabilia dari Prince Paribatra Sukhumbandhu dan keluarga!
Ketika datang dan ngobrol dengan guide nya, gw dah bilang klo gw berasal dari Bandung, and this is one of the reason I really wanted to visit this house, dan dia bilang โOh you will see DAHAPATI house in Paribatra Roomโ ๐
Jika dibaca blog yang bercerita tentang Pangeran Paribatra, seorang penulis bernama Alex Ari, menceritakan secara detail bagaimana keluarga ini pindah ke Bandung dan hidup hingga berakhirnya penjajahan Jepang!
Pangeran Paribatra dan keluarga besar kemudian mengasingkan diri (diasingkan) ke Bandung mungkin kota ini dijadikan pilihan karena sang Ayah yakni Raja Chulalongkorn sudah beberapa kali ke Bandung, dan melihat jika Bandung sebuah kota yang menyenangkan, bisa jadi ya!
Jika kita baca tulisan tersebut dikisahkan jika Pangeran Paribatra tinggal bersama dua Istri beliau dan putera puteri beliau, tinggal di Jalan Njlandweg alias Jalan Cipaganti menempati tiga rumah berderet bernama DAHAPATI, PRESEBAN dan PANCAREKAN!
Waktu gw liat maket rumah dan melihat ada tulisan DAHAPATI rasanya seneng banget ๐ senang karena relate dengan Kota Bandung dan kisah nya tentang Pangeran dari Siam yang diasingkan ke kota ini! Kita lanjut ya berdasarkan tulisan tersebut juga diceritakan jika sang Pangeran tiba di Kota Bandung dengan naik kapal laut Sibayak (koran De Locomotief, 8 Oktober 1932) dan kemudian diberitakan lagi pada koran De Locomotief pada 22 November 1932 Pangeran Paribatra sudah tercatat sebagai warga Bandung bersama anak dan 9 kerabat dari negeri Siam! Kita lanjut dulu ya tentang Bang Khun Phrom Palace ๐ nanti kita cerita lagi tentang keluarga beliau!

Ruangan demi ruangan di design dengan indah, ada satu ruangan yang disebut Pink Room salah satu Tamu penting yang pernah diterima disini adalah the late Queen Elizabeth II, ruangan ini tidak terbuka tetapi bisa di lihat melalui kaca pembatas dan diperkenankan untuk kita foto, berisi lukisan dan tentu memorabilia keluarga dinasti Chakri, warna dinding powdery pink sangat indah dengan sentuhan detail emas/prada dan ruangan sebelah diisi dengan memorabilia lain juga patung lilin ukuran sebenarnya Pangeran Paribatra!








Dari ruangan Paribatra kita diajak ke rumah tambahan yang lebih baru dibangun pada 1913 melalui sebuah koridor semi terbuka di lantai 2, rumah ini disebut Tamnak Somdet atau Queenโs Residence alias rumah untuk Ratu yakni Ibu dari Pangeran Paribatra, Queen Sukhumala Marasri, beda nya rumah ini didesain dengan gaya Jugendstil alias Art Nouveau gaya Jerman oleh Karl Dรถhring, kita akan disuguhi sebuah fresco indah ketika memasuki lantai dua ini, ada lima orang gadis di lukisan dinding ini dengan muka Asia, nampaknya ini adalah puteri Pangeran Paribatra!









Dibanding main Residence alias Tamnak Yai memang ini lebih sederhana dan lebih modern pada masa nya – tapi tetap saja namanya rumah buat Ibu Ratu ya tetap indah ๐ motif floral khas Art Nouveau menghiasi details ruangan seperti partisi juga stucco di langit langit, dari ruangan demi ruangan ini kemudian sang Ibu bisa langsung ke area taman belakang dengan pemandangan Chao Phraya!










Pangeran Paribatra lahir di Bangkok pada 29 Juni 1881 beliau diasingkan di Bandung pada 1932 hingga beliau menghembuskan nafas terakhir di Bandung pada 18 January 1944 masa pendudukan Jepang, menurut catatan jenazah beliau baru bisa kemudian dibawa kembali ke Bangkok sekitar 1948, keluarga besar beliau menurut tulisan Alex Ari setelah PD II berangsur pulang ke Thailand, ada satu yang kemudian tinggal di Bandung hingga tutup usia, beliau adalah Kraba Nilawongse, abdi dalem setia yang kemudian jadi saksi hidup selama Pangeran Paribatra dan keluarga hidup di Bandung, Kraba Nilawongse ikut serta ke Bandung ketika beliau berumur 15 tahun beliau merupakan anak dari dayang Ratu Sukhumala Marasri Ibu dari Pangeran Paribatra, bahkan beliau akhirnya menikah dengan orang Sunda bernama Durachman dan melahirkan sembilan putra putri, Kraba Nilawongse sendiri tinggal di rumah Dahapati menjadi dayang dari Putrรฌ Prasongsom salah satu Istri Pangeran Paribatra.









Rumah yang masih bertahan di Jalan Cipaganti nampaknya rumah DAHAPATI, karena pada akhirnya Kraba Nilawongse tinggal di rumah tersebut, rumah PRESEBAN dan PANCAREKAN di jual oleh keluarga Pangeran, sekarang rumah DAHAPATI jadi tempat makan sop buntut enak sekali yang mana memang pada Tahun 1976 membuka usaha rumah makan bersama anak nya dan Dapur DAHAPATI ada hingga saag ini ๐










Dua rumah yang saling berhubungan secara historis, Bang Khun Phrom Palace dan Rumah DAHAPATI – kisah antara Bangkok dan Bandung!
Nanti kita bahas ya bagaimana cara berkunjung ke Bang Khun Phrom Palace ini!
Hatur Nuhun – Khabkhunnn