Throwback Thursday…A Cool Hostel Called We Crociferi in Venezia

We Crociferi at Campo dei Desuti, Carrnegio Venezia
An ancient convent turned student accommodation in Venezia

Some cities they call themselves as vibrant, some romantic and even mysterious, but for me Venezia seperti kota dalam “mimpi”, all those old structures, the lights upon it, it takes you to a daydream every day every night 🙂 I will tell you more later on, but now let’s talk about my finding…We Crociferi Hostel.

I gotta a chance to visit Venezia last year 2016 due to the opening of our newest T Galleria in Italy, T Fondaco dei Tedeschi, ketika itu kantor seperti biasa sudah memiliki appointed hotel untuk tinggal, yang lokasi nya tepat sebelah kantor kami.

Tapi karena Saya sangat particular urusan hotel atau tempat tinggal, maka saya memutuskan untuk memilih sendiri hotel dimana Saya akan tinggal semalam 11 malam di kota “mimpi” ini.

No it is not those kind of hotel, it’s a hostel, and they call themselves as student accommodation, uni staff and yeah travelers like me who loves into exploring off beaten track area.

Hotel ini ditemukan tidak sengaja melalui Google, dan Saya langsung jatuh cinta dengan bangunannya, karena merupakan bekas biara/convent kuno, jika merunut ke kisah Gereja di sebelahnya yakni Church of Santa Maria Assunta, convent ini merupakan bagian dari Gereja indah tersebut, ada gereja, biara dan rumah sakit…Gereja sendiri sudah ada sejak 1155 Masehi, dan kemudian beberapa ratus tahun kemudian dibeli oleh Ordo Jesuit pada tahun 1657, sejak lama bangunan yang merupakan bagian dari Gereja Santa Maria Assunta ini sudah menjadi barak, dan asrama bagi biarawan dan pelajar.

Landed di Bandar Udara Marco Polo Venezia, the right thing to reach the island is by boat, Saya dan kolega dari kantor kemudian naik boat yang sama, menariknya karena Saya tidak tinggal satu hotel dengan mereka mengharuskan Saya turun lebih dulu di Fondamente Nove, sebuah pier kecil tempat water taxi berlabuh menurunkan penumpang untuk area Campo dei Gesuiti, menilik sejarahnya ada alasan mengapa mereka membangun Gereja ini jauh dari pusat nya Venezia, dikarenakan konflik yang terjadi ratusan tahun yang lalu sehingga Ordo Jesuit “dibuang” agak sedikit jauh dari pusat keramaian kota Venezia (ke pusat hanya 10 – 15 menit berjalan kaki).

Sampai di pelabuhan kecil, dan berjalan menuju ke We Crociferi dengan melalui bangunan-bangunan indah di pinggir laut, rasanya sangat indah sekali seperti “mimpi”, melewati jembatan sedikit besar yang berundak yang kemudian setelah beberapa puluh meter belok ke jalanan dimana Gereja Santa Maria Assunta dan We Crociferi berdiri, it was such a lovely feeling…sea breeze, old buildings, stone pebbles, canals, all and all it was lovely.

Here is some picture from We Crociferi that I took…

The room itself it’s awesome, a minimalist one, kinda Scandinavian style all the way, with all white and touch of light wooden fixtures as details, kamar-kamar menempati bangunan bekas ruangan/kamar-kamar biara, bagian luar dibiarkan tetap seperti asli nya, dan bagian dalam dibuat se-cozy dan modern mungkin, sehingga tidak akan merasa ngeri tinggal di bangunan yang usia nya sudah ratusan tahun ini.

Bahkan di beberapa tempat dikarenakan plester di buka, kita bisa melihat struktur-struktur bangunan masa lampau, sangat indah, ada bagian favorite Saya di hostel ini, yaitu ruang makan atau breakfast dikarenakan menempati sebuah aula yang bagian dinding dan langit-langit nya dilukis sangat indah bergaya klasik dan merupakan wujud asli dari ruangan tersebut hanya saja dilakukan restorasi, bagian favorite lain nya adalah tangga menuju lantai 2 dimana kamar saya berada, tangga tersebut juga memiliki langit-langit yang indah dengan lukisan bergaya klasik kisah tentang malaikat, dan berada tepat di sebelah kanal, seperti “mimpi”…I will definitely come back and stay in this student accommodation again when I am back in Venezia in the future…

Next to the accommodation, berdiri megah Gereja tua bernama Santa Maria Assunta, mengutip sumber dari internet (www.churchesofvenice.co.uk), Gereja ini sudah ada sejak tahun 1155, hanya saja mengalami beberapa perubahan dan bentuk terakhir ini adalah dari tahun 1715 – 1730 oleh arsitek bernama Domenico Rossi yang merupakan arsitek kesayangan keluarga Manin, keluarga yang menyokong pendanaan pembangunan Gereja ini, sehingga mereka pun dikuburkan di Gereja indah ini.

SubstandardFullSizeRender (14)

 

The façade is as overpopulated as you’d expect from a Baroque church in Venice. It is said to be the work of Giovanni Battista Fattoretto, probably to an original design by Rossi. On the first level there are statues of the apostles who witnessed the Assumption of the Virgin, by various sculptors. The Virgin passing into Heaven, with angels with robes billowing in the wind above the pediment, are by Giuseppe Torretti. The Manin coat of arms is over the doorway. Ludovico Manin being famously the last doge of all – the one who handed Venice over to Napoleon (from : http://www.churchesofvenice.co.uk).

All and all it’s a beautiful church, dan bayangkan jika kamu adalah seseorang yang suka sekali dengan bangunan tua dan bersejarah, you are literally living inside this church and convent, setiap hari dan setiap saat kita bisa datang mengunjungi dan mengagumi indahnya gedung ini.

Seperti “mimpi”!

#venezia #venice #italy #italia #church #oldbuildings #saveheritage #heritage #architecture #lostandwander #santamariaassunta #campodeigesuiti #travel #traveler #traveling #travelgram #instagram #instaplace #gereja #architecture #arsitektur #design #wecrociferi #hostel #studentaccommodation #hotel #wanderlust #historicalsite #historical #history #italiano #italian

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s